Tata Surya
menjadi kajian favorit penulis pribadi. Dalam mengkaji tata surya, kita
di ajak mempelajari banyak hal seperti bagaimana tata surya terbentuk
dan juga mempelajari anggota-anggota dalam tata surya. Nah melanjutkan
artikel sebelumnya yang membahas tentang Jagat Raya dan Galaksi, pada kesempatan kali ini Zona Siswa
akan mencoba menjabarkan tentang tata surya : teori terbentuknya serta
anggota-anggota tatasuray seperti matahari, planet, asteroid, meteor,
dan komet. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
Jagat
raya ini banyak terdapat galaksi, dan bumi kita berada pada salah satu
galaksi tersebut yaitu galaksi bima sakti. Dalam galaksi bima sakti
sendiri, terdapat berjuta-juta bintang, sedangkan matahari kita adalah
salah satu bintang yang ada di dalam galaksi bima sakti. Matahari
merupakan pusat tata surya kita. Matahari mempunyai sejumlah anggota
diantaranya planet, asteroid, meteor dan komet yang membentuk suatu
susunan yang disebut sistem tata surya.
A. Teori Terjadinya Tata Surya
Bagaimana
Matahari, planet, dan satelit yang bekerja secara teratur dalam Tata
Surya ini terjadi? Pertanyaan inilah yang menggelayuti pikiran manusia
dan sampai sekarang pun belum diperoleh jawaban yang benar-benar
memuaskan. Meskipun demikan, terdapat beberapa ahli yang mengungkapkan
teori-teori terbentuknya sistem tata surya kita, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Teori Nebula
Teori
ini pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Laplace pada tahun
1796. Menurut teori ini mula-mula ada kabut gas dan debu (nebula) yang
sebagian besar terdiri atas hidrogen dan sedikit helium. Nebula mengisi
seluruh alam semesta, karena proses pendinginan kabut gas tersebut
menyusut dan mulai berputar. Proses ini mula-mula berjalan lambat,
selanjutnya semakin cepat dan bentuknya berubah dari bulat menjadi
semacam cakram. Sebagian besar materi mengumpul di pusat cakram, yang
kemudian menjadi matahari sedangkan sisanya tetap berputar dan
terbentuklah planet beserta satelitnya.
2. Teori Planetesimal
Teori
ini menyatakan bahwa suatu ketika sebuah bintang melintasi ruang
angkasa dengan cepat dan berada dekat sekali dengan matahari. Daya tarik
bintang ini sangat besar sehingga menyebabkan pasang di bagian gas
panas matahari. Akibatnya, massa gas terlempar dari Matahari dan mulai
mengorbit. Karena daya tarik matahari, massa gas itu tertahan dan
bergerak mengelilingi Matahari. Ketika massa gas menjadi dingin,
bentuknya berubah menjadi cairan kemudian memadat. Akhirnya, massa gas
itu menjadi planet yang ada sekarang, termasuk Bumi kita.
3. Teori Pasang
Teori
ini juga didasarkan atas ide benturan. Teori ini mengatakan bahwa
planet-planet terbentuk langsung oleh gas asli matahari yang tertarik
oleh sebuah bintang yang melintas di dekatnya. Jadi, teori ini awalnya
hampir sama dengan teori Planetesimal. Perbedaannya bahwa pada teori ini
planet tidak terbentuk oleh planetesimal.
Menurut
teori ini, ketika bintang mendekat atau bahkan menyerempet Matahari,
tarikan gravitasinya menyedot filamen gas yang berbentuk cerutu panjang.
Filamen yang membesar di bagian tengahnya dan mengecil di kedua
ujungnya, filamen inilah akhirnya yang membentuk sebuah planet.
4. Teori Lyttleton (Bintang Kembar)
Teori
Bintang Kembar dikemukakan oleh seorang astronom ber kebangsaan Inggris
yang bernama Lyttleton (1930). Teori ini mengemukakan bahwa awalnya
matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling
mengelilingi. Pada suatu masa, melintas bintang lain dan menabrak salah
satu bintang kembar tersebut kemudian menghancurkannya menjadi
bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi
planetplanet yang mengelilingi bintang tetap bertahan, yaitu matahari.
5. Teori Awan Debu
Teori
ini mengatakan, bahwa calon Tata Surya semula merupakan awan yang
sangat luas. Awan yang terdiri atas debu dan gas kosmos itu diperkirakan
berbentuk seperti sebuah piring. Ketidakteraturan dalam awan itu
menyebabkan terjadinya perputaran. Debu dan gas yang berputar berkumpul
menjadi satu.
Sementara
debu dan gas itu terus berputar, hilanglah awannya. Partikel-partikel
debu yang keras saling berbenturan, melekat, dan kemudian menjadi
planet. Berbagai gas yang terdapat di tengah awan berkembang menjadi
matahari.
B. Anggota Tata Surya
Seperti
yang telah kamu ketahui di depan bahwa Tata Surya terdiri atas Matahari
(pusat Tata Surya), planet-planet yang mempunyai orbit berbentuk elips,
meteor, asteorid, komet, dan satelit alami yang bergerak
mengelilinginya. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa sifat yang
dimiliki oleh anggota Tata Surya kita.
1. Matahari
Matahari
adalah pusat Tata Surya. Ukuran garis tengah Matahari adalah seratus
kali lebih besar dari Bumi. Sungguh besar, bukan? Walaupun begitu, untuk
ukuran jagat raya Matahari termasuk bintang yang kecil. Masih ada
bintang yang besarnya seratus kali dari Matahari.
Jarak
Matahari ke Bumi sekitar 150 juta kilometer. Jarak Matahari ke Bumi
disebut satu satuan astronomi (1 sa). Waktu yang dibutuhkan oleh sinar
Matahari untuk sampai ke Bumi 8,33 menit.
Matahari
terdiri atas bagian inti dan lapisan kulit. Bagian kulit Matahari
terdiri atas lapisan fotosfera, khromosfera, dan korona. Fotosfera
merupakan gas yang dipancarkan ke segala penjuru. Di atas fotosfera
terdapat lapisan khromosfera. Korona berada pada bagian terluar
Matahari, berupa lidah api yang menyala-nyala.
Seperti
halnya bintang lainnya, Matahari mengeluarkan energi hasil reaksi
nuklir yang sangat dahsyat. Pancaran energi hasil reaksi nuklir pada
bagian inti menghasilkan panas sebesar 15.000.000°C. Bandingkan dengan
suhu pada permukaannya yang hanya 6.000°C. Sungguh luar biasa panas,
bukan? Oleh karena itu di dalam Matahari tidak ada benda padat. Semuanya
berupa
2. Planet
Planet
merupakan benda angkasa yang tidak memiliki cahaya sendiri, berbentuk
bulatan dan beredar mengelilingi matahari. Sebagian besar planet
memiliki pengiring atau pengikut planet yang disebut satelit yang
beredar mengelilingi planet.
Dalam
sistem tata surya terdapat delapan planet. Berdasarkan urutan nya dari
matahari. Planet-planet tersebut terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi,
Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, beredar mengelilingi
matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing dalam suatu sistem
tata surya.
Berdasarkan massanya, planet dalam sistem tata surya kita dibagi menjadi dua, yaitu:
- Planet Bermassa Besar (Superior Planet), terdiri atas Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
- Planet Bermassa Kecil (Inferior Planet), terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Sedangkan berdasarkan Jaraknya ke Matahari, planet di bagi menjadi dua, yaitu:
- Planet Dalam (Interior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih dekat dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di antara lintasan bumi dan matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam adalah Merkurius dan Venus.
- Planet Luar (Eksterior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih jauh dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di luar lintasan bumi. Planet-planet yang termasuk ke dalam kelompok planet luar, yaitu Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Sidang
Umum Perkumpulan Astronomi Internasional (International Astronomical
Union/IAU) ke-26 yang berlangsung di Praha, Republik Ceko, pada tanggal
25 Agustus 2006 telah memutuskan beberapa keputusan yang penting, di
antaranya adalah resolusi 5A yang berisi mengenai definisi sebuah
planet. Suatu benda angkasa dapat disebut sebagai planet apabila
memiliki syarat-syarat sebagai berikut.
- Berada dalam suatu orbit yang mengelilingi matahari.
- Mempunyai berat yang cukup untuk gravitasi dirinya dalam mengatasi tekanan rigid supaya ia menjadi satu ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat).
- Merupakan objek yang dominan dalam orbitnya sendiri.
Planet
Pluto, berdasarkan keputusan sidang IAU, tidak memenuhi syarat sebagai
sebuah planet karena Pluto memiliki orbit yang tumpang tindih dengan
Neptunus. Hal ini menunjukkan Pluto sebagai sebuah objek yang tidak
dominan di orbitnya sendiri.
Berikut ini beberapa karakteristik khas dari planet-planet dalam Tata Surya.
1. Merkurius
Merkurius
merupakan planet terdekat dengan Matahari. Kedekatan ini mengakibatkan
suhu di Merkurius sangat panas. Panas siang hari di Merkurius sangat
tinggi, konon mampu melelehkan timah yang melapisi kaleng. Jarak antara
Matahari dengan Merkurius kurang lebih 57 juta km. Sedangkan jarak
dengan Bumi sekitar 92 juta km. Ukurannya hanya 27% dari ukuran Bumi.
Merkurius mengelilingi matahari (revolusi) memerlukan waktu 88 hari,
sedangkan rotasinya memerlukan waktu 59 hari. Planet tersebut begitu
lambat berputar sehingga satu hari hampir sama lamanya dengan satu tahun
di Bumi.
2. Venus
Venus
adalah planet kedua setelah Merkurius. Planet ini adalah planet yang
paling terang di antara planet yang lain karena jaraknya yang relatif
dekat dengan planet Bumi. Garis tengah planet ini kurang lebih 12.205
kilometer dan besarnya hampir sama dengan Bumi. Waktu yang diperlukan
untuk mengelilingi matahari adalah 224,7 hari dan waktu rotasinya selama
225 hari atau kurang lebih 7,5 bulan. Jarak Venus dengan matahari
adalah 108.210.000 km.
3. Bumi
Bumi
merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak
rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km. Periode revolusinya
sekitar 365,25 hari dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan
arah barat-timur. Bumi memiliki satu satelit yang selalu beredar
mengelilingi bumi, yaitu Bulan (The Moon).
4. Mars
Planet
Mars adalah planet terluar yang paling dekat dengan Bumi. Pada malam
hari kadang kita melihat sebuah ”bintang” cemerlang yang bercahaya
kemerahan. Itulah Mars atau planet merah. Namanya berasal dari nama dewa
perang Romawi. Planet ini memiliki diameter kira-kira 6.800 km atau
sekitar setengah diameter Bumi. Masa rotasi Mars adalah 24 jam 37 menit
dan masa revolusinya 687 hari. Mars memiliki dua buah satelit, yaitu
Deimos dan Phobos, temperaturnya lebih rendah dibandingkan dengan
temperatur di Bumi.
5. Yupiter
Yupiter
adalah planet terbesar yang ada di dalam Tata Surya. Jika kita
bayangkan Yupiter sebagai wadah, maka ia mampu menampung sebanyak 1310
planet seukuran Bumi. Tetapi tidak sebanding dengan besarnya, berat
Yupiter hanya dua setengah kali Bumi. Planet ini lembek, permukaannya
hanya berupa gas helium dan hidrogen cair yang terbungkus awan yang
bergerak. Keunikan lain yang dimiliki Yupiter, yaitu rotasi yang paling
cepat, hanya membutuhkan 10 jam. Sedangkan masa revolusinya membutuhkan
waktu yang sangat lama, yaitu 12 tahun.
6. Saturnus
Saturnus
merupakan planet terbesar kedua setelah Yupiter, diameternya sekitar
120.200 km. Periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit dan revolusinya
sekitar 29,5 tahun. Planet ini memiliki tiga cincin tipis yang arahnya
selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar, Cincin Tengah, dan
Cincin Dalam. Diameter Cincin Luar Planet Saturnus adalah sekitar
273.600 km, Cincin Tengah sekitar 152.000 km, dan Cincin Dalam memiliki
diameter sekitar 160.000 km. Antara Cincin Dalam dan permukaan Saturnus
dipisahkan ruang kosong berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus
memiliki atmosfer yang sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium,
metana, dan amoniak. Planet ini memiliki satelit yang jumlahnya sekitar
11 satelit, di antaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.
7. Uranus
Planet
Uranus memiliki diameter 49.000 km, hampir empat kali lipat dari
diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya
sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi
pada Planet Uranus searah dengan arah datangnya sinar matahari sehingga
kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfer Uranus dipenuhi
oleh hidrogen, helium, dan metana. Di luar batas atmosfer Planet Uranus
terdapat lima satelit yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel,
Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata Planet Uranus ke matahari
sekitar 2.870 juta km. Seperti halnya dengan Yupiter dan Saturnus,
planet ini pun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya
berupa gas. Planet Uranus merupakan planet bercincin, ketebalan
cincinnya sekitar satu meter terdiri atas partikel-partikel gas yang
sangat tipis dan redup.
8. Neptunus
Kondisi
di Neptunus tidak berbeda jauh dari Uranus, terdiri atas gas. Ukuran
Neptunus juga besar, meskipun tidak sebesar Yupiter. Jika diumpamakan
wadah kosong, Neptunus mampu menampung 60 planet seukuran Bumi. Satu
tahun di Neptunus sama dengan 165 tahun di Bumi sedangkan satu hari di
sana sekitar 16 jam di Bumi. Sejak tahun 1984, para ahli telah menduga
bahwa Neptunus mempunyai cincin. Dugaan ini terbukti setelah pesawat
angkasa Voyager 2 berhasil mendekati Neptunus dan memastikan bahwa
Neptunus memiliki paling tidak tiga lapis cincin.
9. Asteroid
Asteroid
merupakan planet berbatu yang kecil (diameter 1.700 km) dengan jumlah
yang sangat banyak. Dalam Tata Surya terdapat beribu-ribu asteroid yang
juga mengelilingi Matahari. Asteroid yang orbitnya melewati orbit bumi
dinamakan asteroid Apollo. Selain itu, banyak di antara asteroid yang
sudah diberi nama sesuai dengan nama penemunya.
Sebagian
besar kelompok asteroid dijumpai berada di antara orbit planet Mars dan
Yupiter. Daerah ini dikenal sebagai Sabuk Utama (Main Belt). Selain
asteroid yang mendiami daerah Sabuk Utama, ada pula kelompok asteroid
dengan orbit yang berbeda, seperti kelompok Trojan dan kelompok asteroid
AAA (Triple A Asteroids-Amor, Apollo, Aten).
10. Meteor
Ketika
kita melihat sejenak ke langit yang cerah pada malam hari, tampak
seberkas cahaya bergerak cepat lalu hilang. Itulah meteor. Meteor atau
disebut juga bintang jatuh merupakan bagian dari asteroid yang terpisah.
Meteor yang jatuh mengarah ke Bumi akan tampak seperti bola api.
Meteor
yang jatuh terkadang sangat banyak dan disebut sebagai hujan meteor.
Ketika terjadi hujan meteor, jutaan meteor masuk ke dalam atmosfer Bumi,
tetapi sebagian besar terbakar habis sebelum mencapai permukaan Bumi.
Kadang-kadang meteor yang besar tidak terbakar habis dan akhirnya sampai
ke permukaan Bumi dan disebut sebagai meteorit.
Meteor
besar yang jatuh ke Bumi akan membentuk kawah besar seperti kawah
Barringer di wilayah Arizona. Kawah ini terbentuk oleh meteor yang jatuh
kira-kira 40.000 tahun yang lalu.
5. Komet
Komet
merupakan benda angkasa yang terlihat bercahaya dikarenakan adanya
gesekan atom-atom di udara. Ukurannya dapat melebihi 10 mil dan
mempunyai ekor yang panjangnya jutaan mil. Oleh karena itu, komet sering
disebut juga bintang berekor. Ciri khas komet adalah ekornya yang
sangat panjang. Panjangnya bisa mencapai 100 juta km. Inti komet disebut
nukleus yang terdiri atas bongkahan es serta gas yang telah membeku.
Diameter nukleus bisa mencapai 10 km. Ekor merupakan bagian dari komet,
berasal dari coma yang menyelimuti inti komet. Diameter coma bisa
mencapai 100.000 km.
Di Galaksi Bima Sakti, Planet Bumi adalah tempat yang paling ideal untuk hidup, tapi berapa banyak yang benar-benar tahu tentang lingkungan galaksi kita.
Tentu, semua orang tahu beberapa fakta menarik tentang astronomi di sana-sini, tapi dapat dijamin bahwa cuma sedikit saja yang diketahui. Galaksi Bima Sakti tempat kita hidup di dalamnya adalah misteri besar bagi banyak manusia.
Planet dan Bintang Di Galaksi Bima Sakti
Apa yang bisa dilihat dari Bumi hanya sebagian kecil dari jumlah bintang di Galaksi Bima Sakti. Perkiraan terbaik menurut ilmu pengetahuan adalah bahwa di Galaksi Bima Sakti saja ada sekitar 200 - 400 miliar bintang-bintang. Matahari adalah salah satu bintang, seperti bola panas gas bercahaya di jantung sistem tata surya kita. Tanpa energi intens matahari dan panasnya, kehidupan di bumi akan sangat sulit. Ada miliaran bintang seperti matahari tersebar di seluruh galaksi Bima Sakti.Terima kasih kepada Galileo Galilei yang menemukan teleskop pertamanya sehingga bisa melihat Galaksi Spektakuler tempat tinggal kita yang bernama Milky way Galaxy, atau di Indonesia dinamakan Galaksi Bima Sakti.
Galaksi adalah tempat yang luas, memiliki sistem gravitasi terikat yang terdiri dari bintang-bintang, sisa-sisa bintang, dan sistem antar bintang dari gas dan debu, dan dihipotesiskan, komponen penting tapi kurang dipahami disebut materi gelap.
Lubang Hitam di Galaksi Bima Sakti
Bagian tengah Galaksi Bima Sakti sangat sulit untuk dilihat, meskipun memakai teleskop tercanggih sekalipun, karena awan gas dan debu raksasa menghalangi pandangan. Para ilmuwan berpikir, bahwa Bagian Tengah Galaksi mengandung sebuah lubang hitam supermasif (Supermassive Black Hole) yang menelan segala sesuatu yang melewati terlalu dekat dengannya, bahkan cahaya pun ditelannya.
Di dalam Galaksi Bima Sakti terdapat Sistem Tata Surya Antar Bintang, kemudian di dalam Sistem Antar Bintang ini terdapat Solar System, atau dikenal dengan nama Sistem Tata Surya, dan di dalam tata surya terdapat Bumi yang dikenal sebagai rumah manusia, salah satu makhluk paling cerdas di Galaksi :)
Perbandingan Planet Merkurius, Mars, Venus, Bumi (Planet Bumi Cukup besar disini - ini termasuk dalam tata surya)
Perbandingan Planet Bumi dengan Neptunus, Uranus, Saturnus, Jupiter (Bumi terlihat kecil, Jupiter yang lebih besar - ini pun termasuk dalam tata surya)
Perbandingan Planet Jupiter dengan Wolf 359, Matahari dan bintang Sirius (Maka Jupiter terlihat kecil, Bintang Sirius lebih besar)
Perbandingan Sirius dengan Pollux, Arcturus, Aldebaran
Perbandingan Aldebaran dengan Rigel, Antares, Betelgeuse
Perbandingan Betelgeuse dengan Mu Cephei, VV Cephei A, VY Canis Majoris
Image Credit: Star-size by Dave Jarvis CC BY-SA
VY Canis Majoris termasuk "Hyper Giant Star"... kelilingnya konon kira-kira hampir 3 Milyar kilometer, Kalo dibandingkan dengan Matahari.. Matahari gak keliatan, biar keliatan harus diperbesar pake "Kaca Pembesar". Jika Pesawat terbang dengan kecepatan 900 km/jam mengelilingi Bintang ini, maka membutuhkan waktu 1100 tahun hanya untuk 1 kali putaran.
Credit: General Public License / Mysid / Wikimedia
Tapi jika bintang VY Canis Majoris ini dikira besar, itu belum sebanding dengan bintang2 lain di galaxy yg lain. VY Canis Majoris hanya seperti titik di dalam Galaksi Bima Sakti (Milkyway Galaxy), itu pun harus diperbesar pake "Kaca Pembesar".
Tambahan: NML Cygni atau V1489 Cygni adalah "red hypergiant star" salah satu yang termasuk Bintang Terbesar Yang Dikenali, dan mungkin saja masih ada yang lebih besar lagi yang belum ditemukan.
Lihat Video Salah Satu Yang Termasuk Bintang Terbesar Di Galaksi Bima Sakti
(Mudah-mudahan Video
ini dapat menggugah Hati, Terima Kasih kepada yang telah meng-upload).
Jika tidak muncul, halaman direfresh (atau tekan F5), jika internet
lambat setting change quality 240p
Luasnya Galaksi Bima Sakti
Luasnya Ukuran dari diameter Galaksi Bima Sakti kira-kira 100.000 - 120.000 tahun cahaya, terdiri dari kira-kira sebanyak 200-400 milliar bintang-bintang, Sedangkan jarak Matahari ke Pusat Galaksi Bima Sakti kira-kira 26.000-28.000 tahun cahaya. Matahari (dan planet dalam tata surya) membutuhkan waktu sekitar 200 juta tahun untuk satu kali putaran mengelilingi Galaksi.
1 tahun cahaya = 9,4 x 1.000.000.000.000 km = atau dibulatkan
sekitar 10.000.000.000.000 km (ini hanya perjalanan satu tahun cahaya)
Galaksi Terbesar Yang Pernah Ditemukan
Galaksi terbesar yang pernah diamati oleh astronom yaitu Galaksi IC 1101 adalah Galaksi Terbesar Di Ruang Angkasa. Galaksi ini disebut "supergiant elleptical Galaxy", mempunyai diameter kira-kira 6 juta tahun cahaya, yang didalamnya terdiri dari unsur-unsur kebanyakan materi gelap dan bintang2 sebanyak kira-kira 100 trilliun bintang. Adalah lebih besar 50 kali lipat dari Galaksi Bima Sakti (Milky way Galaxy) dan 2000 kali lebih massive.
Tapi janganlah mengira Galaksi IC 1101 sudah besar ukurannya, bahwa Galaksi ini hanyalah seperti sebuah titik dari milliaran atau triliunan Galaxy (atau tidak dapat dipetakan jumlahnya oleh astronom) di seluruh Alam Semesta.
Tambahan Lain
Ilmuwan belum mengetahui dimana "tengah" atau "ujung" dari seluruh alam semesta, belum ada titik acuan tertentu yang dapat digunakan untuk lokasi keseluruhan alam semesta. Ada spekulasi bahwa semesta Galaksi Bima Sakti kita hanya satu dari triliunan tak terhitung jumlahnya dalam multiverse yang lebih besar.Pikirkan tentang bumi, Lautan, Gunung, Hutan, jutaan bentuk kehidupan, Petir, Salju, Sejarah, termasuk peradaban masa lalu dan dinosaurus.
Sekarang perhatikan bahwa setidaknya ada 10 triliun sistem planet yang ada di Galaksi Bima Sakti ini. Perhatikan "setidaknya" terdapat 10.000.000.000.000 dan Bumi adalah "1" diantaranya.
Tambahkan kemungkinan ada berbagai dimensi, atau bahkan tak terbatas, yang berarti suatu kehidupan bisa ada di planet seperti Bumi tanpa kita sadari, dan sifat perjalanan waktu dan interaksi dengan gaya gravitasi seperti lubang hitam yang misterius, dan konsep melebihi kemampuan pikiran manusia untuk memahami. Disinilah makhluk yang paling sempurna sebaiknya menyadari tujuannya diciptakan.
1 komentar:
obat sering kencing
obat nyeri lutut
obat hepatitis anak
obat benjolan di gusi
obat nyeri lutut
obat pengering luka
obat pengering luka jahitan
obat Gejala Polip
obat stroke sebelah
obat radang amandel
obat gejala usus buntu
obat benjolan di ketiak
obat Penyakit Kanker Usus
obat Pembengkakan Lambung
obat benjolan di payudara
obat Tradisional Patah Tulang
Posting Komentar